tag:blogger.com,1999:blog-40431601643903689682024-02-20T04:25:55.748+07:00Sumbernya Ilmu BersemiDitampilkan dengan system yang berteknologi canggihAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-64774069541026537552012-12-29T10:21:00.000+07:002012-12-29T10:21:08.398+07:00<br />
<h1 style="font-family: MuseoSans700, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: 36px; margin: 0px; max-height: 75px; overflow: hidden; padding: 0px;">
Penerus Windows 8 Dirilis Pertengahan 2013?</h1>
<div>
<br /></div>
<div>
<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/11/30/1840301620X310.jpg" /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<strong style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">KOMPAS.com -</strong><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"> Windows 8 baru saja diluncurkan beberapa bulan lalu pada akhir Oktober, tapi kabar soal generasi berikutnya dari sistem operasi besutan Microsoft itu sudah mulai beredar.</span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Menurut seorang anggota forum PCBeta yang dikutip oleh </span><em style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Phone Arena</em><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">, penerus Windows 8 yang dikenal dengan sebutan "Windows Blue" juga memiliki alias lain, yaitu "Windows 9 Dev".</span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Windows Blue yang disebut akan menjadi Windows versi murah bakal memiliki tampilan antarmuka yang baru, termasuk perubahan </span><em style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">platform </em><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">dan harga. Microsoft sepertinya ingin agar semua orang dapat memakai Windows Blue dengan membanderol harga yang relatif murah atau bahkan gratis guna meningkatkan jumlah pengguna.</span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Seperti Windows Phone 8, sistem operasi ini dikatakan bakal memiliki tampilan Live Tiles, aplikasi yang ukurannya bisa diubah-ubah sesuai keinginan pengguna. </span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Microsoft juga disebut akan tetap mempertahankan lingkungan desktop seperti versi-versi Windows terdahulu, tapi akan ada perubahan tampilan </span><em style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">interface</em><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"> agar terlihat lebih "flat" dan selaras dengan konsep visual yang diusung oleh user interface ala Metro.</span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Di dalamnya, Microsoft bisa jadi akan memakai kernel Windows baru, versi 6.3, yang akan membuat segalanya berjalan lebih mulus. Peningkatan lainnya termasuk dukungan untuk tablet berukuran 7 dan 8 inci, yang hingga saat ini masih belum ada di ekosistem Windows.</span><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Menariknya, karena ingin versi Windows ini dipakai oleh sebanyak mungkin pengguna, Microsoft juga dikabarkan bakal menyalurkan update "Windows Blue" </span><a href="http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/11/30/14251213/Microsoft.Siapkan.Blue..Windows.Versi.Murah" style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">secara gratis</a><span style="font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"> sekitar pertengahan 2013 nanti.<br /><br /><a href="http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/12/28/1523434/Penerus.Windows.8.Dirilis.Pertengahan.2013" target="_blank">sumber klik disini</a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-61799093657342507692012-12-25T17:53:00.002+07:002012-12-25T17:53:53.597+07:00<a href="http://ramadhanfajar.files.wordpress.com/2010/06/air-estesis.jpg?w=300&h=204" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://ramadhanfajar.files.wordpress.com/2010/06/air-estesis.jpg?w=300&h=204" /></a><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">Ilmuwan Jepang telah menciptakan “</span><strong style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.jepang.net/2010/01/penemuan-terbaru-air-elastis.html" style="color: black; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">air elastis</a></strong><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">.”</span><br style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">Dikembangkan di </span><strong style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px; margin: 0px; padding: 0px;">Tokyo University</strong><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">, materi baru ini sebagian besar terdiri atas air (95%) dengan tambahan dua gram tanah liat dan bahan organik. Menyerupai zat yang dihasilkan agar-agar atau gel, namun sangat elastis dan transparan.</span><br style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">Penemuan ini awalnya terungkap minggu lalu dalam edisi terbaru majalah ilmiah Nature. Menurut para ilmuwan Jepang, bahan baru ini sangat aman untuk lingkungan dan manusia, dan sangat mungkin untuk menjadi salah satu media penting dalam teknologi kedokteran untuk menolong yang terluka atau menyelesaikan pembedahan yang aman (seperti menggantikan bagian-bagian tubuh yang dipotong).</span><br style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">Bahkan dengan meningkatkan densitasnya, material baru ini dapat digunakan untuk menghasilkan “</span><em style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Baskerville, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 1.2em; margin: 0px; padding: 0px;">bahan plastik ekologis</em><span style="background-color: #f4d0a8; color: #453320; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.316667556762695px;">,” atau bisa menggantikan plastik sama sekali. Tahap ini masih dalam penelitian hingga September 2010. Namun jika berhasil, para ilmuwan mungkin telah menemukan sebuah terobosan untuk membuat dunia sedikit lebih hijau</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-87629575562523225022012-12-12T22:37:00.003+07:002012-12-12T22:37:41.296+07:00Menanamkan Pendidikan Karakter Bangsa Adalah Suatu Prioritas<br />
<h1 style="font-family: header-font !important; font-weight: normal; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="http://www.pendidikankarakter.com/menanamkan-pendidikan-karakter-bangsa-adalah-suatu-prioritas/" rel="bookmark" style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="Permanent Link to Menanamkan Pendidikan Karakter Bangsa Adalah Suatu Prioritas"><span style="background-color: white; color: red; font-size: large;">Menanamkan Pendidikan Karakter Bangsa Adalah Suatu Prioritas</span></a></h1>
<br />
<span style="font-size: large;"><img height="423" src="http://www.pendidikankarakter.com/wp-content/uploads/post-27.jpg" width="640" /></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Mendidik karakter adalah bahasan unik, mengapa unik? Karena bahasan ini bisa “lari” kemana-mana bila kita membahas tentang manusia. Dan masalah tentang manusia adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya, dari manusia lahir hingga meninggal banyak kejadian ajaib serta memalukan terjadi dalam kehidupannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Manusia adalah faktor penting dalam menciptakan kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik dan sejahtera itu dapat dibentuk dan diciptakan. Pertanyaannya bagaimana membentuknya?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Bentuklah dari kebiasaan. Sebagai contoh, di Hong Kong kepadatan lalu lintas tidak seruwet di Jakarta, bahkan cenderung sepi dan lenggang. Dengan penduduk sekitar 8,8 juta lalu lintas kendaraan di Hong Kong termasuk lenggang, bahkan hari-hari sibuk juga lenggang. Apa orang hongkong tidak memiliki kendaraan? Tidak, ternyata di Hong Kong ada 2 kehidupan, kehidupan di dunia atas dan dunia bawah. Dunia atas adalah dunia yang saya maksudkan lenggang, tetapi dunia bawah adalah jalur subway atau kereta bawah tanah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Jelas lebih padat aktifitas transportasi di dunia bawah. Hampir semua penduduk Hong Kong menggunakan fasilitas ini. Walaupun padat, tetapi meraka sangat teratur. Keluar melalui pintu samping kanan dan penumpang masuk melalui pintu samping kiri, rapi dan teratur. Bagaimana ini bisa terjadi?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Ternyata ini adalah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="proses">proses</a> dari pembiasaan, hal ini sudah di biasakan sejak anak <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="di sekolah">di sekolah</a> dasar, sekolah mengajarkan keteraturan-keteraturan ini sejak <a href="http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="usia dini">usia dini</a>. Mereka dibiasakan untuk melakukan ini, sehingga kelak mereka terbiasa. Para pembaca sekalian, anda tahu berapa waktu yang di butuhkan untuk <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="membentuk karakter">membentuk karakter</a>seperti ini? Apakah 6 bulan? 1 tahun? Ini butuh <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="proses">proses</a> yang cukup lama dan perlu dibudayakan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Indonesia memiliki nenek moyang yang ramah tamah dan sangat santun dalam berelasi dengan sesama dan kehidupan kesehariannya. Tetapi mengapa hingga ke belakang (saat ini), <a href="http://www.pendidikankarakter.com/3-misteri-dibalik-nilai-anak-yang-hancur" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="nilai">nilai</a> itu pudar semua? Australia, suku asli Aborigin, mereka jauh tidak beradap dan jauh lebih brutal dari nenek moyang kita, tetapi kini mereka masuk dalam kategori negara yang sangat teratur dan tingkat kehidupan yang cenderung makmur. Ungkap seorang kawan yang bercerita kepada saya. Teringat juga saya ketika rekan saya lebih tepatnya dosen pembimbing skripsi saya saat pulang dari Australia dan kita bertemu di tahun 2012. Dia bercerita, saat terjadi banjir yang melumpuhkan Brisbane, dosen saya termasuk orang yang beruntung karena dia tinggal di flat yang agak tinggi dan tidak perlu mengungsi. “Orang disana tidak egois, rumah yang masih ada penghuninya saling di datangi, entah mereka kenal apa tidak. Mereka ketok setiap pintu mereka tawarkan bahan makan dan selimut, bertanya apa yang kita butuhkan, mereka saling berbagi dengan mudahnya dan ikhlas”, “apakah itu petugas khusus penanganan bencana yang datang kerumah anda?” tanya saya, “bukan, itu adalah tetangga–tetangga saya yang senasib dengan saya, dan mereka tidak tinggal di pengungsian” merinding saya dengar cerita tersebut. Bagaimana mereka dapat hidup berdampingan seperti itu dan memperlakukan orang lain yang bukan asli Australia seperti itu, tanpa pamrih.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Seandainya kita bisa berlaku seperti negara tetangga kita, indahnya hidup dan kebersamaan ini. Hingga akhirnya saya diberi tahu suatu fakta yang membuat otak saya “kram” sesaat. Ternyata untuk mendidik dan menanamkan sikap seperti di negara tetangga kita itu butuh waktu minimal 16 tahun, secara kontinyu dan konsisten. Dan untuk mendidik anak baca dan tulis serta berhitung tidak lebih dari 6 bulan. Orangtua di Australia, tidak pusing jika anaknya belum bisa baca tulis, karena itu akan dikuasai dalam 6 bulan ke depan, tetapi sikap disiplin dan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="pembentukan karakter">pembentukan karakter</a> diterapkan sedini mungkin, mereka tahu itu lebih penting dari sekedar baca tulis diusia 3 -5 tahun.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Semoga hal ini bermanfaat, dapat membawa pencerahan dan kebaikan bagi negara kita, dan tetap <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="semangat">semangat</a> dan majulah <a href="http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="pendidikan karakter">pendidikan karakter</a> di Indonesia.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;"><code style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px 3px; vertical-align: baseline;"></code></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Salam</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">Timothy Wibowo</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: large;">sumber klik <a href="http://www.pendidikankarakter.com/menanamkan-pendidikan-karakter-bangsa-adalah-suatu-prioritas/" target="_blank">disini</a></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-81468977904417458692012-12-12T22:21:00.001+07:002012-12-12T22:27:38.134+07:00Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan<br />
<h1 style="background-color: white; font-family: header-font !important; font-weight: normal; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/" rel="bookmark" style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="Permanent Link to Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan"><span style="color: blue; font-size: large;">Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan</span></a></h1>
<br />
<span style="font-size: large;"><img height="420" src="http://www.pendidikankarakter.com/wp-content/uploads/post-5.jpg" width="640" /></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">“<a href="http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="Pendidikan karakter">Pendidikan karakter</a> adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”</span></strong></em><br />
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><br /></span></strong></em>
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"></span></strong></em><br />
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:</span></strong></em></div>
<ul style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 28px; list-style: circle; margin: 0.4em 0px 1em; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<li style="list-style-position: outside; margin: 0px 0px 0px 1.6em; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011</span></strong></em></li>
<li style="list-style-position: outside; margin: 0px 0px 0px 1.6em; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011</span></strong></em></li>
<li style="list-style-position: outside; margin: 0px 0px 0px 1.6em; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI</span></strong></em></li>
<li style="list-style-position: outside; margin: 0px 0px 0px 1.6em; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM</span></strong></em></li>
</ul>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Sumber : Litbang Kompas</span></strong></em><br />
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"></span></strong></em><br />
<a name='more'></a><em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><br /></span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><a href="http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="Pendidikan karakter">Pendidikan karakter</a>, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-belajar-pendidikan-karakter-dari-sepak-bola" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="di sekolah">di sekolah</a> saja, tapi dirumah dan di <a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-membangun-lingkungan-berkarakter" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="lingkungan">lingkungan</a>sosial. Bahkan sekarang ini peserta <a href="http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="pendidikan karakter">pendidikan karakter</a> bukan lagi <a href="http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="anak usia dini">anak usia dini</a> hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><code style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px 3px; vertical-align: baseline;"></code></span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Bayangkan apa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-ampuh-mengatasi-persaingan-antar-saudara" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="persaingan">persaingan</a> yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-ampuh-mengatasi-persaingan-antar-saudara" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="persaingan">persaingan</a> dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” <a href="http://www.pendidikankarakter.com/bagaimana-membentuk-karakter-mandiri-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="pada anak">pada anak</a> yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-ampuh-mengatasi-persaingan-antar-saudara" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="mengatasi persaingan">mengatasi persaingan</a> pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="proses">proses</a> seperti ini sering disebut dengan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="proses">proses</a> mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar <a href="http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="proses">proses</a> anak menjalani kehidupan di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup terpenjara oleh keyakinannya yang salah.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><code style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px 3px; vertical-align: baseline;"></code></span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan <a href="http://www.pendidikankarakter.com/3-misteri-dibalik-nilai-anak-yang-hancur" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="nilai">nilai</a>-<a href="http://www.pendidikankarakter.com/3-misteri-dibalik-nilai-anak-yang-hancur" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="nilai">nilai</a> perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, <a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-membangun-lingkungan-berkarakter" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="lingkungan">lingkungan</a> dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Bagi Indonesia sekarang ini, <a href="http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="pendidikan karakter">pendidikan karakter</a> juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="semangat">semangat</a> <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="belajar">belajar</a> yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-jitu-menumbuhkan-semangat-belajar-pada-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="semangat">semangat</a> berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa <a href="http://www.pendidikankarakter.com/7-cara-meningkatkan-rasa-percaya-diri-anak" style="background-color: transparent; color: #555555; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="percaya diri">percaya diri</a> dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;"><code style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px 3px; vertical-align: baseline;"></code></span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Salam</span></strong></em></div>
<div style="font-style: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: white; color: #555555; font-family: body-font; line-height: 25px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: large;">Timothy Wibowo<br /><br />sumber klik <a href="http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/" target="_blank">disini</a></span></strong></em></div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-47462634544042045922012-11-30T13:07:00.003+07:002012-11-30T13:11:05.205+07:00Inilah kenyataan<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-large;"><strike>Segitiga Tak Mungkin</strike></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><strike><br /></strike></span></b></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAjdzw9Ab6WVD0kK-zJwMb9mk__yDsuSUuQ-MQiMWgEjnJZiv4bAkHzFhHOVTayplkhv17TXV6uY_ZRRSzxdIdpc93-2o_3Z-kN68CFDzk55gA_zZUEAl0Avq4U-sdT4wqBcGxCYQQdG0/s1600/Segitiga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAjdzw9Ab6WVD0kK-zJwMb9mk__yDsuSUuQ-MQiMWgEjnJZiv4bAkHzFhHOVTayplkhv17TXV6uY_ZRRSzxdIdpc93-2o_3Z-kN68CFDzk55gA_zZUEAl0Avq4U-sdT4wqBcGxCYQQdG0/s320/Segitiga.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dari namanya, mungkin terkesan sangat aneh, ya segitiga tak mungkin. Apanya yang tak mungkin ? Segitiga ini tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata, makanya disebut segitiga tak mungkin.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Segitiga seperti ini pertama kali dibuat pada tahun 1934 oleh Oscar Reutersvärd, seniman Swedia. Seringkali segitiga ini disebut Segitiga Penrose, atau disebut juga dengan nama tribar. Objek seperti ini memang mustahil. Akhirnya gambar ini semakin populer setelah dikenalkan oleh seorang matematikawan Roger Penrose. Dengan mempopulerkan segitiga ini pada tahun 1950, maka namanya seringkali dipakai untuk memberi nama segitiga ini, yaitu segitiga penrose.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penrose membuat deskripsi "kemustahilan dalam bentuk termurni". Pada bentuk ini, penampilan sengaja dibuat menyolok oleh seniman grafis yang bernama M.C. Escher. Karya-karya M.C. Escher sebagian mendapat inspirasi dari objek yang mustahil semacam ini. </div>
<div style="text-align: justify; text-decoration: line-through;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify; text-decoration: line-through;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2i3i_szSiEpJ7zVyrdh2zbrTfWCTXxpTP3D9Wftps6_ewcsuPeK9Xv2qXxvUPlW1W7A7I1PotIGtFvY88ejh4OYnZ6laa5DekdPkBi_XfA07aJfcLV6U3-TJF5J-088OxU2l70GUINf8/s1600/segitiga+tak+mungkin.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2i3i_szSiEpJ7zVyrdh2zbrTfWCTXxpTP3D9Wftps6_ewcsuPeK9Xv2qXxvUPlW1W7A7I1PotIGtFvY88ejh4OYnZ6laa5DekdPkBi_XfA07aJfcLV6U3-TJF5J-088OxU2l70GUINf8/s320/segitiga+tak+mungkin.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strike></strike>Pada gambar tersebut, terlihat bahwa sebuah bangun ruang yang aneh. Bangun ruang ini, terbuat dari balok lurus sebanyak 3 buah, dengan penampang silang yang berbentuk segi empat. Dengan mempertemukan ujung-ujung balok satu sama lain, maka terbentuk sebuah segitiga. Sebenarnya pola-pola seperti ini tidak mungkin dan tidak akan pernah menjadi sebuah segitiga dalam 3 dimensi. Pola-pola ini hanya bisa dibuat dalam gambar saja. Akan tetapi walaupun begitu, kita bisa membuat bentuk imensi 3 nya asalakan kita porong pada bagian tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNHJcDXH-tb-YcDOTULccijLLMnlC0_cLhRhmU7-w2FC_t7pL6gpPYk4TWVoyvzNzsLcU91_iZ-89Jqf-FPZcirFMU7O7q5pn0j5CM_-bTTQwtYdGP5TbUX06LB1UfrofxWAnv3vHY4H4/s1600/148175_3410750167198_185924756_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNHJcDXH-tb-YcDOTULccijLLMnlC0_cLhRhmU7-w2FC_t7pL6gpPYk4TWVoyvzNzsLcU91_iZ-89Jqf-FPZcirFMU7O7q5pn0j5CM_-bTTQwtYdGP5TbUX06LB1UfrofxWAnv3vHY4H4/s400/148175_3410750167198_185924756_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://matematikaomson.blogspot.com/2012/08/segitiga-tak-mungkin.html">sumber</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-2494392158311131202012-11-27T14:53:00.002+07:002012-11-27T14:53:05.684+07:00<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-large;"><b><i>Konsep dan Implikasi Teori Belajar Sosial (Albert Bandura)</i></b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-large;"><b><i><br /></i></b></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><b><i></i></b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Teori Belajar Sosial disebut Teori Observational Learning (Belajar Observasional dengan pengamatan ).Tokoh utama teori ini adalah Albert Bandura. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus ,melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitip manusia itu sendiri.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Prinsip Dasar Social learning : </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">a. Sebagian besar dari yang dipelajari manusia melalui peniruan (Imitation),penyajian contoh perilaku (modeling).</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">b. Dalam hal ini, peserta didik mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara orang/sekelompok orang bereaksi/merespon sebuah stimulus tertentu.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">c. Peserta didik dapat mempelajari respon-respon baru dan deangan cara pengamatan terhadap perilaku orang lain,misalnya guru/orang taunya</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://laurahasiel.files.wordpress.com/2009/05/baraja.png?w=450&h=328" /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Pendekatan teori belajar sosial terhadap proses perkembangan sosial dan moral peserta didik ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespons) dan imitation (peniruan). </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Prosedur-prosedur Social learning :</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">a. Conditioning</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku social dan moral pada dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku-perilaku lainnya, yakni dengan ; Reward (hadiah), Punishment (hukuman). Dasar pemikirannya : Sekali seorang peserta didik mempelajari perbedaan antara perilaku-perilaku yang menghasilkan ganjaran (reward) dengan perilaku-perilaku yang mengakibatkan hukuman (punishment), sehingga dia bisa memutuskan sendiri perilaku mana yang akan dia perbuat. Komentar orang tua / guru : ketika mengganjar/menghukum peserta didik merupakan faktor yang penting untuk proses penghayatan peserta didik tersebut terhadap moral standards (patokan-patokan moral ). Orang tua dan guru diharapkan memberi penjelasan agar peserta didik tersebut benar-benar paham mengenai jenis perilaku mana yang menghasilkan ganjaran dan jenis perilaku mana yang menimbulkan sangsi. Reaksi-reaksi seorang peserta didik terhadap stimulus yang ia pelajari adalah hasil dari adanya pembiasaan merespons sesuai dengan kebutuhan.Melalui proses pembiasaan merespons (conditioning) ini, sehingga timbul pemahaman bahwa ia dapat menghindari hukuman dengan memohon maaf yang sebaik-baiknya agar kelak terhindar dari sanksi.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">b. Imitation</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Imitation (peniruan). Dalam hal ini, orang tua dan guru diharapkan memainkan peran penting sebagai seorang model / tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi peserta didik. Contoh : Mula-mula seorang peserta didik mengamati model gurunya sendiri yang sedang melakukan sebuah sosial, umpamanya menerima tamu, lalu perbuatan menjawab salam, berjabat tangan, beramah-tamah, dan seterusnya yang dilakukan model itu diserap oleh memori peserta didik tersebut. Diharapkan, cepat/lambat peserta didik tersebut mampu meniru sebaik-baiknya perbuatan social yang dicontohkan oleh model itu. Kualitas kemampuan peserta didik dalam melakukan perilaku social hasil pengamatan terhadap model tersebut, antara lain bergantung pada ketajaman persepsinya mengenai ganjaran dan hukuman yang berkaitan dengan benar dan salahnya perilaku yang ia tiru dari model tadi. Selain itu, tingkat kualitas imitasi tersebut juga bergantung pada persepsi peserta didik “ siapa “ yang menjadi model. Maksudnya, semakin piawai dan berwibawa seorang model, semakin tinggi pula kualitas imitasi perilaku social dan moral peserta didik tersebut. Jadi dalam Social Learning, anak belajar karena contoh lingkungan. Interaksi antara anak dengan lingkungan akan menimbulkan pengalaman baru bagi anak-anak. Sebagai contoh hasil belajar ini adalah keagresifan anak bukan tidak mungkin disebabkan oleh tayangan kekerasan dalam film-film laga di Televisi. Anak-anak SLTP, SLTA cara memakai baju yang ketat, tidak rapi, gaya bicara yang prokem ternyata akibat nonton tayangan televisi yang menyajikan sinetron remaja. Anak-anak yang konsumerisme/suka jajan ternyata pengaruh lingkungan yang memberikan contoh konsumerisme. Maka disini perlu peran dari orang tua, dan guru sebagai panutan bagi anak. Agar kedua tokoh ini dapat memberikan bantuan penyelesaian masalah anak-anak dengan baik.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">sumber : http://rike-rikeriwayanti.blogspot.com/2010/11/konsep-dan-implikasi-teori-belajar.html</span><br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-14220858131084876932012-11-26T22:29:00.002+07:002012-11-26T23:09:33.210+07:00Karakter dalam Pembelajaran Fisika<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
</div>
<h1 style="border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #18b2cd; font-style: italic; font-weight: normal; line-height: 36px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 0px 16px 178.98333740234375px; text-align: start; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Karakter dalam Pembelajaran Fisika</span></h1>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ayip7miftah.files.wordpress.com/2012/10/fisika1.jpg?w=219&h=240" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img border="0" src="http://ayip7miftah.files.wordpress.com/2012/10/fisika1.jpg?w=219&h=240" style="background-color: transparent;" /></span></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari zat dan interaksi komponen-komponennya. Sudah dikenal di masyarakat umum bahwa Fisika merupakan salah satu bidang ilmu yang tergolong “keras” atau tidak mudah dipahami. Fisika dianggap sebagai mata pelajaran dengan kumpulan rumus-rumus yang menjerumuskan siswa dengan hafalan yang memusingkan kepala. Anggapan tersebut, didukung oleh fakta bahwa banyak dari siswa memiliki nilai Fisika termasuk yang terendah di antara seluruh mata pelajaran di sekolah sampai perguruan tinggi.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Hal ini sungguh memprihatinkan, karena sains merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu dalam rangka penguasaan teknologi pada jaman modern ini. Kita lihat saja, setiap perkembangan sebuah teknologi hamper dapat dipastikan didahului oleh penemuan sebuah gejala fisis baik di tataran makro, mikro sampai nano.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Kembali kami ingatkan tentang tujuan pembelajaran Fisika dalam kurikulum pendidikan di negara kita. Di sana disebutkan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: <span id="more-1697" style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span></div>
<ol style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 23px 1.5em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<li style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.</span></li>
<li style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain</span></li>
<li style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.</span></li>
<li style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.</span></li>
<li style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.</span></li>
</ol>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Seorang penulis buku yang bernama Siti Rohmah pernah mengatakan bahwa memahami konsep-konsep dan selanjutnya memahami prinsip yang menyatakan hubungan antara konsep adalah langkah awal dan sangat penting dalam belajar fisika. Oleh sebab itu, di dalam pembelajaran fisika, unsur kepemahaman atau pengertian jauh lebih dominan daripada unsur hafalan.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Semoga tulisan singkat ini dapat mengingatkan terutama untuk diri saya pribadi mengenai makna dari sebuah pembelajaran Fisika. Selalu berharap agar menjadikan siswa-siswa kita memiliki karakter layaknya seorang fisikawan muda yang mengagungkan kebesaran Tuhannya, bersikap ilmiah, berpikir analisis serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan pengalamannya.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="color: #333333; line-height: 23px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img src="http://ayip7miftah.files.wordpress.com/2012/10/fisika2.jpg?w=423&h=288" /></span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 23px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large; line-height: 23px;">sumber: </span><span style="color: #333333; font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><span style="line-height: 22.981481552124023px;">http://ayip7miftah.wordpress.com/2012/10/10/karakter-dalam-pembelajaran-fisika/</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-23245192385236417592012-11-26T19:35:00.001+07:002012-11-26T22:32:24.825+07:00Motivasi Belajar Fisika<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<a href="http://achmadfirdaus.files.wordpress.com/2012/04/cover-fisika-itu-menyenangkan1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://achmadfirdaus.files.wordpress.com/2012/04/cover-fisika-itu-menyenangkan1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img border="0" height="320" src="http://achmadfirdaus.files.wordpress.com/2012/04/cover-fisika-itu-menyenangkan1.jpg" width="234" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: large;">Sebelum sampai dipertanyaan mengapa fisika sulit, kebanyakan siswa SMP, SMA jika ditanya pelajaran apa yang paling sulit di sekolah, jawaban secara spontan kebanyakan siswa adalah fisika. Selama ini bagi kebanyakan siswa di kalangan sekolah, pelajaran fisika dianggap sebagai hantu yang menakutkan, serta merupakan pelajaran yang membosankan dan tidak menarik karena didalamnya berisi rumus-rumus yang dirasa sulit. Kurang minatnya siswa terhadap salah satu cabang ilmu pengetahuan ini dikarenakan pandangan turun temurun dari jaman dahulu yang menganggap fisika sebagai potret yang </span><span style="font-size: large;">sulit. </span></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Pemikiran yang sudah merakyat ini seolah sudah membudaya dan tertanam dalam pikiran siswa, sehingga mereka tersugesti dengan pemikiran bahwa fisika tidak menarik dan sangat sulit. Beberapa menganggap bahwa rumus-rumus itu tidak ada gunanya, menghitung dan membuktikan rumus, memasukkan angka dalam persamaan, hal semacam itu dirasa sangat tidak aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terkadang siswa tidak menghubungkan dengan keadaan sebenarnya, sehingga menganggap bahwa ilmu fisika yang dipelajari hanyalah omong kosong dan tidak berguna dalam kehidupan nyata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang paling dihindari di sekolah. Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di perguruan tinggi dalam bidang eksakta (bidang MIPA, Kedokteran, teknik, ilmu computer, dll).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Sekarang, coba kita tengok buku pelajaran fisika yang dipakai oleh anak SMP, SMA sebagai sarana memahami pelajaran fisika. Apabila kita terkagum-kagum dengan penampilan buku itu jangan kaget kalau Anda tidak akan mampu berlama-lama membaca buku fisika itu karena susahnya dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kehidupan sehari-hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Fisika akan terasa lebih menarik dan mengalami perbaikan pandangan ketika sejak dini siswa dikenalkan ilmu fisika secara baik dan benar, langsung mengarah dan menuju pada implikasi serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan fisika sejak dini menjadi pengaruh penting untuk keberlangsungan mempelajari fisika ke depannya agar tidak muncul pemikiran bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit serta tidak ada gunanya karena tidak aplikatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Solusi yang ditawarkan penulis melalui essay ini adalah dengan membuat simulasi kejadian kehidupan sehari-hari dalam bentuk animasi yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Cara tersebut yakni dengan mengaplikasikan pembelajaran online, yaitu dengan mengemas pelajaran dalam bentuk animasi, seperti ketika berangkat ke sekolah dengan kecepatan sekian dan jarak tertentu mampu tiba di sekolah dengan waktu yang dapat diprediksi, pergerakan planet dan sistem tata surya, proses menguap, menyublim, membeku, kejadian ketika menggoreng kerupuk yang merupakan aplikasi dari hukum I Thermodinamika dan lain-lain. Masih banyak kejadian sehari-hari yang dapat dijelaskan melalui animasi dengan menggunakan aplikasi flash ataupun aplikasi yang lainnya. Penjelasan kejadian sehari-hari dengan menggunakan animasi ini menjadi salah satu cara agar siswa dapat belajar memahami fisika dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari secara mudah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Metode yang diterapkan yaitu dengan menggunakan web yang dirancang khusus. Sistem pembelajaran yang digunakan dalam web tersebut berisi berbagai macam konten animasi kejadian fisika dan sekumpulan soal yang aplikatif serta terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setiap animasi diberi penjelasan umum yang berkaitan dengan ilmu fisika. Jadi dalam web tersebut berisi kumpulan animasi dan soal-soal test yang nantinya terdapat pembahasan yang berisi penjelasan dan alasan-alasan kejadian tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Metode ini dipilih dengan pertimbangan memudahkan para siswa dalam belajar tanpa dibatasi waktu dan tempat karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Selain itu tanpa praktik nyata dengan menggunakan peralatan yang sesungguhnya, siswa dapat menyimulasikan dan mengerti kejadian tersebut, mengingat instrumen fisika merupakan alat yang cukup mahal dalam skala laboratorium, sehingga metode ini memudahkan siswa dalam belajar dan memperbaiki sudut pandang fisika sebagai pelajaran yang dianggap sulit dan menakutkan.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-19940248370337769552012-11-25T14:24:00.001+07:002012-11-26T19:38:21.057+07:00KURIKULUM 2013<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: blue; font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">KURIKULUM 2013</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><span style="color: blue;"><br /></span>
Kementrian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merencanakan mulai tahun pelajaran 2013/2014, kurikulum SD/SMP/SMA/SMK mengalami perubahan meliputi proses pembelajaran, jumlah mata pelajaran, dan jumlah jam pelajaran.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kurikulum tersebut adalah:</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">1. Kurikulum berbasis sains</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">2. Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif. Mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran (IPA dan IPS diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran).</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">-IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">-IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKN.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">3. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">4. Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">5. Jumlah mata pelajaran ada 7: 1) Pendidikan Agama, 2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3) Bahasa Indonesia, 4) Matematika, 5) Seni Budaya dan Prakarya, 6) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, 7) Pramuka.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">6. Alokasi waktu per jam pelajaran</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SD = 35 menit</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SMP = 40 menit</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SMA = 45 menit</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">7. Banyak jam pelajaran per minggu</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SD: Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SMP = 38 jam</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">SMA = 39 jam</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Draf Pengembangan Kurikulum 2013 yang dipresentasikan di depan Wakil Ptrsiden Republik Indonesia pada pada tanggal 13 Nopember 2013 adalah sbb:</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<a href="http://www.mediafire.com/?6a6u9bqgqq69dqv"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Draf Pengembangan Kurikulum 2013</span></a><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">copyright by https:<a href="https://www.facebook.com/groups/131079350267562/?fref=ts">//www.facebook.com/groups/131079350267562/?fref=ts</a></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-61581991382092086922012-11-24T23:13:00.002+07:002012-11-26T22:39:26.504+07:00<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Team Games Tournament (TGT)</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<a href="http://www.ppcindo.com/banners/8039-1-1349824615.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img alt="PPC Indonesia" border="0" src="http://www.ppcindo.com/banners/8039-1-1349824615.jpg" /></span></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Penerapan model ini dengan cara mengelompokan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetesi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas. Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sbb :</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br />
<br />
Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemuadian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Siapkan meja turnamen secukupnya, misal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja 1 diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditempati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Selanjutnya dalah melaksanakan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap mejadan mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Mumping, pada turnamen kedua (begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br />
Pustaka :</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-6292796088527419572012-11-15T17:15:00.001+07:002012-11-26T22:39:51.709+07:00Model Pembelajaran Tematik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXbQca1sKJIIi21BtbOgQT6-NNakvCui2gLXMMZgVnaoLiicF6j-uMtuAswu3Xlvm8VK5Ro_wC5IZ3YDoWOFbfT_ClJACs8GSPK2_m9hJpqR9nefROBgprsSdcWILQA7D8iwSdexTRDzA/s1600/statistika_sma.png" /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Menurut Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.”</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4043160164390368968.post-14049638083238241482012-11-15T15:55:00.000+07:002012-11-16T19:25:01.196+07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;">Model Pembelajaran Tematik, Kelebihan dan Kelemahannya</span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
PEMBELAJARAN TEMATIK merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan, yaitu: landasan filosofis, psikologis, dan yuridis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Menurut Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.” </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraa” Depdiknas (2007:226). Selanjutnya menurut Kunandar (2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pemmbelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema tersebut diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1) peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama; 3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) Peserta didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran tematik mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri. Adapun ciri khas pembelajaran tematik di antaranya: 1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa sekolah dasar; 2) kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertitik tolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik di lingkungannya; dan 6) mengembangkan keterampilan sosial siswa, misalnya: kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggabungan beberapa kompetensi dasar, indikator serta isi mata pelajaran dalam pembelajaran tematik akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan merupakan tujuan akhir. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi pelajaran secara utuh pula. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kunandar (2007:315), Pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama</div>
<div style="text-align: justify;">
Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kelebihan di atas pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepustakaan:</div>
<div style="text-align: justify;">
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) da Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo.</div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09390167557453252960noreply@blogger.com3